Sabtu, 12 Mei 2012

kebutuhan saat jatuh cinta = kebutuhan bayi

Perasaan sebal tapi kangen memang membingungkan. Ada juga yang gak bisa lepas dari mantan pacar. Belum lagi, yang capek berantem terus sama pacar, tapi gak mau putus karena masih sayang. Ada apa dengan cinta dan benci, ya?
Ketika mencintai seseorang, pelan-pelan mulai membutuhkan dirinya. Kehadiran si dia jadi terasa berarti. Ingin dia selalu ada untuk menyayangi dan siap sedia membantu. Perasaan cinta akan semakin besar kalau si dia setia mengabdi pada kita.
Keadaan ini yang membuat perilaku kita dalam love life nyaris sama dengan kebutuhan bayi. Kata Psikolog Melanie Klein, “Bayi mengharapkan semua kebutuhannya dipenuhi oleh ibu yang mencintainya.” Sama dengan keadaan saat kita bergantung pada pacar. Tuntutan untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang sangat besar dalam diri kita.
Situasi akan gak nyaman jika kita gak berhasil mendapat kasih sayang yang cukup. Kondisinya sama dengan bayi byang menangis saat gak diperhatikan ibunya. Di saat inilah, rasa cinta yang membludak justru keluar dalam bentuk kebencian yang kadang diwarnai kekerasan.
Batas antara cinta dan benci yang tipis karena rasa egois kita. Banyak diantara kita mencintai seseorang berdasarkan prinsip menerima. “Pokoknya seberapa besar kasih sayang yang dia berikan pada kita.inilah penyebab kita gampang terombang-ambing dalam perasaan cinta dan benci.
Saat kita menikmati segala perhatian si dia dan berharap terus-terusan dihujani kasih sayang. Kemudian dia agak mengurangi perhatiannya, kita langsung berprasangka buruk dan kesal. Padahal belum tentu dia kabur. Mungkin dia memamng jengah melihat kita yang cuek, tapi terus-terusan berharap diperhatikan.
Mulailah belajar mencintai atas dasar member, saran bu Klein. Utamakan kasih perhatian dan kasih sayang pada orang lain. Jangan menuntut dia memuaskan semua kebutuhan kita.tunjukkan kasih sayang pada dia tanpa menuntut macam-macam.
Contoh yang lebih sulit adalah merelakan melepas orang yang kita sayangi di saat kita berpikir, kita tidak bisa membahagiakannya. Dan berharap dia menemukan orang yang mencintainya dan dicintainya. Kemudian merelakannya dengan ikhlas saat dia telah menemukannya. Di sini terlihat jelas ketulusan kita. Meskipun terasa sangat sakit. Belajar jadi orang sabar, sekaligus lebih menenangkan hati kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar